MayDay (3)



Aksi 1 Mei 1886

Pertemuan organisasi buruh Amerika (Federation of Organized Trades an Labor union/FOTLU) tahun 1884 membuat sebuah resolusi yang merupakan awal dari aksi satu mei:
“memutuskan . . . bahwa 8 jam kerja haruslah dilaksanakan dari tanggal 1 MEI 1886, dan kami merekomendasikan seluruh organ buruh di seluruh wilayah melakukan upaya agar undang-undang memenuhi tuntutan ini”
FOTLU juga memutuskan untuk mengorganisir kampanye nasional berupa aksi-aksi dan pemogokan berskala nasional pada tanggal 1 mei 1886 untuk menuntut 8 jam kerja itu.
Pada awalnya aksi satu mei di tolak oleh kaum anarkis dan serikat buruh konservatif karena bertujuan menekan Negara agar memberlakukan 8 jam kerja. Kaum anarkis menolak karena mereka tidak ingin keterlibatan Negara dalam mencapai tujuan gerakan buruh dan lebih suka memakai cara langsung. Dedangkan kaum buruh konservatif lebih menekankan pada kolektif bargaining saja.

Akan tetapi dalam rencana aksi ini mendapatkan dukungan yang luas dari kaum buruh, maka akhirnya kaum anarkis dan serikat2 buruh konservativ turut juga dalam aksi ini.
Melihat begitu besar tekanan dan ketakutan terhadap kaum buruh militant, Pemimpin Buruh konservatif mengeluarkan surat tertanggal 13 maret 1886 yang melarang anggota organisasi buruhnya terlibat dalam aksi pemogokan satu mei 1886. Namun surat ini tidak di patuhi oleh para pemimpin buruh local yang radikal dan oleh para buruh, karena tuntutan 8 jam kerja ini benar-benar satu kebutuhan bersama dari kaum buruh pada saat itu.
Untuk mendukung rencana aksi nasional ini diorganisir pengumpulan dana pemogokan sebagai logistic untuk melawan kaum kapitalis. Pengumpulan dana ini dilakukan dengan cara menabung, setiap orang buruh menabung 2 dolar perminggu dan juga dilakukan pembelian bahan makanan sebelum 1 mei tiba. Dengan persatuan dan tabungan 35 dolar setiap anggota, dimungkinkan bagi kaum buruh untuk mengkalahkan kekuatan kaum kapitalis.

Begitu besarnya dukungan terhadap rencana aksi 8 jam kerja ini sehingga membuat panik kaum penguasa. Koran-koran milik penguasa dan pemilik modal menyebarkan khabar bahwa ada penyusupan dari kaum komunis. Para pemilik modal lainya karena ketakutan memberikan 8 jam kerja pada para buruhnya. Ini terjadi pada bulan april 1886, lebih dari 30.000 buruh mendapatkan 8 jam kerja.

Selain itu, berbagai cara terror dan provokasi dilakukan oleh rejim penguasa dan pemilik modal untuk menggagalkan kampanye 8 jam kerja ini. Pada tanggal 1 mei di milwauke, polisi menembaki massa buruh yang sedang berdemonstrasi , membunuh 9 orang buruh. Namun cara terror dan provokasi Negara yang paling nyata terjadi dua hari kemudian di Chicago.

Aksi satu mei 1886 sukses besar, ratusan ribu buruh turut terlibat dalam aksi-aksi pemogokan dan demonstrasi. Aksi terbesar di Chicago, aksi yang dimulai pada tanggal 1 mei 1886 itu di ikuti oleh 90.000 orang buruh. Sebagian dari mereka (sekitar 40.000 buruh) ikut aksi tersebut sambil melakukan mogok kerja. Di New York, sepuluh ribu (10.000) orang buruh melakukan reli ke union Square. Sebelas ribu orang buruh beraksi di Detroit. Hampir setengah juta buruh terlibat dalam aksi yang berlangsung di seluruh amerika.

Pada tanggal 3 mei, jumlah peserta pemogokan di Chicago meningkat menjadi 65.000 orang. Sedangkan dari mereka bergabung dengan para buruh McCormick telah tiga bulan melakukan pemogokan. Pabrik itu sekarang di jalankan oleh preman bayaran dan di jaga oleh polisi. Polisi melepaskan tembakan untuk melindungi para preman bayaran itu. Mendengar tembakan itu, massa aksi bergerak menuju lokasi pabrik, namun polisi menghalangi dengan memukul dan menembaki massa dengan brutal. Sekurang kurangnya 4 orang terbunuh dan ratusan orang lainya terluka. Segera diserukan rapat akbar untuk merespon peristiwa itu. Pada tanggal 4 Mei di Haymarket Square dilakukan rapat akbar memprotes tindakan brutal aparat polisi. Pada akhir pertemuan yang berlangsung damai, aparat polisi merangsek maju memukuli kerumunan massa. Pada saat itu sebuah bom meledak diantara para polisi, dua orang polisi tewas seketika dan 6 orang tewas di rumah sakit. Polisi mulai menembaki massa aksi secara membabi buta, melukai ratusan orang dan membunuh beberapa buruh.

Hari hari selanjutnya, penguasa amerika melakukan serangkaian penangkapan dan pengejaran terhadap para pimpinan buru. Mereka diadili dengan tanpa mempertimbangkan bukti yang ada. Enam orang pemimpin buruh diadili dan di hukum mati, meskipun tidak ada bukti yang melibatkan mereka atas peledakan bom itu. Peristiwa ini dikenal sebagai tragedy Haymarket.

Aksi MEI 1886 membuat Amerika menjadi pusat perhatian gerakan buruh dunia, sehingga ketika Federasi Buruh Amerika merencanakan tanggal 1 Mei 1890 sebagai hari aksi internasional untuk melaksanakan 8 jam kerja, seluruh dunia mendengarnya....

 Lanjutkan >>

0 komentar:

Post a Comment